Advertisement

Promo November

Bapanas Mengklaim Memperkuat Stok Pangan Menjelang Ramadan

Newswire
Selasa, 27 Februari 2024 - 09:27 WIB
Maya Herawati
Bapanas Mengklaim Memperkuat Stok Pangan Menjelang Ramadan Foto ilustrasi pekerja mengangkut beras di gudang Bulog Talumolo, Kota Gorontalo, Gorontalo, Jumat (17/11/2023). Indonesia mengimpor beras dari India dan Thailand sebanyak 3 juta ton memperkuat cadangan pangan nasional pada 2024 di tengah pengaruh cuaca Super El Nino.- Antara - Adiwinata Solihin

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengklaim bakal memperkuat stok pangan menjelang Ramadan dan Idulfitri untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.  

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi di Jakarta, Senin, mengatakan telah mengikuti Sidang Kabinet Paripurna menjelang HBKN Ramadan tahun ini bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi), guna memastikan ketersediaan pangan pokok strategis bagi masyarakat cukup dan terus diperkuat.

Advertisement

“Untuk bulan puasa, Insyaallah stok pangan kita aman, terutama beras. Kita siapkan dari sekarang. Untuk itu, terdapat lima program kunci dalam kaitannya stabilisasi pangan yang secara kontinyu terus kita implementasikan bersama para stakeholder pangan se-Indonesia," kata Arief, Senin (27/2/2024).

Arief menerangkan lima program kunci agar masyarakat dapat lebih nyaman dalam memperoleh akses pangan yang ingin dikonsumsi selama menjalani ibadah puasa yakni pertama, penderasan stok beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dan beras komersial.

“Target penderasan beras program SPHP ke seluruh Indonesia, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, telah diminta untuk dilipatgandakan sampai 250 ribu ton dalam sebulan,” ucap Arief.

BACA JUGA: Masih Ada Ribuan Rumah Tidak Layak Huni di Gunungkidul, Terbanyak di Giripurwo

Ia mengatakan selama Januari hingga Februari, sebanyak 7.596 ton beras SPHP telah memenuhi berbagai pasar ritel modern antara lain Hypermart, Ramayana, Indogrosir, Alfamart, Superindo, Lotte Mart, Lulu, Indomaret, Transmart, Tiptop, Foodhall, Naga, dan ritel modern lokal lainnya.

Sementara untuk beras komersial dari Perum Bulog juga terus disalurkan secara luas ke pasar-pasar. Targetnya sampai 30 Maret dapat memenuhi 250.000 ton.

"Hari ini kita siapkan lagi 200.000 ton sambil mengganjal sampai dengan panen di Maret. Kita minta tolong penggiling padi untuk bantu cetak beras yang 5 kilo untuk didistribusikan ke seluruh ritel, termasuk para tradisional," kata Arief.

Program kedua yakni Gerakan Pangan Murah (GPM) dan Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP) di berbagai daerah. Di Maret minggu pertama nanti, GPM akan dilaksanakan dalam menyambut Ramadan. GPM rutin akan dilaksanakan selama Ramadan sampai Idulfitri.

Bapanas telah menyiapkan anggaran dekonsentrasi GPM jelang HBKN sebanyak dua kali kegiatan di tiap provinsi dan juga tiap kabupaten/kota. Dengan itu, target GPM tingkat provinsi ada 72 kali dan 1.028 kali di tingkat kabupaten/kota.

“Operasi pasar murah seperti ini juga akan diiringi dengan FDP untuk menyokong daerah yang mengalami defisit pangan. Target FDP minimal sejumlah 1.250 ton,” ucap Arief.

Ketiga, percepatan penyaluran jagung SPHP ke peternak. Percepatan penyaluran SPHP jagung pakan ke para peternak di 18 provinsi akan terus dilaksanakan sampai Maret.

Arief menyebut realisasi penyaluran jagung SPHP per 23 Februari telah menyentuh 49 persen atau 167 ribu ton dari total pagu 343.000 ton. Hal tersebut terus disalurkan supaya harga daging dan telur ayam tetap stabil.

"Ini sebenarnya relate dengan bantuan pangan yang ada di pemerintah, tentunya melalui BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional). Kami bersama ID FOOD menggunakan data KRS (Keluarga Risiko Stunting) dari BKKBN. Kita akan mulai di minggu ini untuk penyaluran bantuan daging ayam dan telur ke 1,4 juta keluarga selama enam bulan," terang Arief.

Program keempat yakni bantuan pangan beras 10 kilogram secara gratis yang akan diberikan kepada 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM) se-Indonesia. Bantuan pangan beras tersebut akan terus dilanjutkan setiap bulan hingga Juni.

“Sebagaimana arahan Bapak Presiden, akan terus kami lanjutkan hingga Juni terlebih dalam kondisi harga beras yang tengah bergejolak. Selain itu, kita terus berharap panen di Maret nanti bisa tercapai 3,5 juta ton agar kita bisa serap,” ujar Arief.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Nasib 2 Cagar Budaya Kulonprogo Terdampak Tol Belum Jelas

Kulonprogo
| Senin, 25 November 2024, 19:17 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement